Rabu, September 30, 2009

I WANT ANY PEARLS FOR MY BIRTHDAY


It's normal if a woman need jewelery for any party and celebration. You may use neclace, bracelet, earrings, or others. The material of your jewelery may gold, silver, diamond, or others material. The special one is pearls. It's very simple but beautiful.

Now you can find pearls online or offline. One of the merchant is orientalpearls.net. They has their own peerls farm. Their farms Produce Premium Quality Pearls. It's sound good. do you have any comment?

Kamis, September 10, 2009

LINKFROMBLOG.COM, NEW PAID TO REVIEW

I try to join one of paid to review program. I have joined others paid to review program before like sponsored review and blogsvertise, but only blogsvertise give me some jobs. yesterday I joined one of new paid to review program, linkfromblog.com. This is new but they give us some bonus if add some blog or make a review about them. I got $8 for my blog which I added yesterday.

Actually, I added this blog to sponsored review and blogsvertise, but poor me, this blog never get any jobs. I hope in this program I can get some jobs for this blog. if you want to get some money from paid review, you may love to join this program. You can join by click the banner and sign up to be blogger.
Advertise with my Blog

Kamis, Agustus 20, 2009

TARI PENDET PUNYA MALAYSIA?????


Baru aja 17 Agustusan Indonesia udah mesti perang lagi. Dan setelah REOG, BATIK, dan entah apalagi diklaim sekarang Malaysia mengklaim Tari PENDET!! Kurang ajar banget Secara ntu punya INDONESIA, BALI, tempat kelahiranku tercinta. Dari kecil aku sudah tahu Tari PENDET punya BALI, bahkan waktu SD, SMP, SMA, Tari PENDET itu tari wajib yang patut diketahui dan seenggaknya hafal gerakannya (inget banget karena harus remidi tari karena ga afal tarian nie). Jadi kalo dibilang masyarakat ga peduli ntu omong kosong. Di BALI kami masih sangat CARE dengan Tarian ini juga tarian lainnya!!!!!

Rabu, Agustus 19, 2009

TAMAN YANG MENANTI

Helaan angin menyapu embun di dedaunan. Matahari masih malu-malu keluar dari ufuk timur yang kemerahan. Sebuah cerita harusnya sudah bangun dari tidur. namun hari ini dia tidak muncul. Juga si pembawa cerita. Dia tak terlihat ribanya.

Lalu aku bertanya pada waktu yang telah pergi. mungkin terlihat olehnya kenapa si pembawa cerita tak kembali ke taman ini. Tapi waktu tak berbicara., hanya memberikanku pada malam sebelumnya. kala itu embun masih di udara. Bintang masih mengedip nakal di balik kegelapan awan.

Kamis, Agustus 13, 2009

RENUNGAN : DI DALAM BADAN YANG MENYUSAHKAN

Melihat mata sendiri tanpa bantuan refleksi, apakah pencarianku akan seperti itu ataukah hanya perasaanku untuk saat ini saja?

Pantas saja dulu waktu lahir aku menangis. Betapa sakitnya harus masuk ke dalam sesuatu yang liar dan menyusahkan ini. Aku bahkan tak bisa mengendalikan hati dan otakku sendiri. Gampang sekali mereka berkehendak. Tak tahukah mereka siapa bosnya???

Selasa, Agustus 11, 2009

HARAPAN DI ATAS BUKIT (GREEN CAMP ANAK ALAM) 1

Sejak kecil aku bukanlah pecinta outdoor. Tak pernah terbayang aku harus terjun dalam kegiatan yang berbau alam dan petualangan. Namun hari itu berbeda, aku berada dalam rombongan Komunitas Anak Alam yang mengikuti Green Camp.

Hari sabtu itu kami pergi menuju desa Songan dan Blandingan. Rencana awalnya sih berangkat dari Ubud jam delapan pagi, sayangnya karena beberapa alasan akhirnya perjalanan tidak mengikuti jadwal sebelumnya. Kami baru berangkat saat hari sudah agak siang sehingga di Songan kami harus menghabiskan sarapan dan makan siang hampir bersamaan. Benar-benar orang Indonesia sejati!

Tempat dimana kami menghabiskan hari pertama adalah di desa Blandingan. Desa yang cukup tinggi keberadaannya. Kami menjangkaunya dengan mobil pick up yang juga penuh dengan barang-barang sumbangan. Tapi meskipun dengan mobil yang sudah berteman dengan tanjakan ini, perjalanan ke desa Blandingan cukup membuat jantungku tertekan. Tepat di tikungan sekaligus tanjakan tajam mobil itu tiba-tiba berhenti, padahal kami sedang asik berpose untuk foto-foto narsis kami di tempat itu. Sebagian teman-teman sudah berteriak, aku sendiri langsung memegang erat-erat apapun yang bisa kugapai agar tidak terjatuh. Bayangan kalau mobil itu akan berjalan mundur (alias menurun tajam) langsung muncul di kepalaku. Saat itu jantungkupun kompak dengan teman-teman, berteriak sekencangnya.

Untung saja mobil itu hanya berhenti, Bli Pande langsung mengisyaratkan agar semua turun. Akulah yang turun pertama kali untuk menyelamatkan diri. Tepat saat kakiku menyentuh tanah aku merasa nyawaku kembali ke tempatnya. Meski setelah itu harus berjalan kaki sampai di jalan yang agak landai, aku merasa cukup senang karena selamat. hehe...

Sesampainya di Bladingan aku agak dikejutkan dengan keadaan desa itu. Rumah-rumah mereka masih sederhana, terbuat dari kayu dan beralaskan tanah. Anak-anaknyapun sederhana saja, tanpa peduli ingus yang masih menempel di wajah serta tak peduli juga pada pakaian kumal yang mereka kenakan. Debu seakan berkuasa, udara di situ membuatku kurang nyaman. Untung saja Mbak Santi membawa masker lebih sehingga aku bisa sedikit mempertahankan diri.

Meskipun terlambat, hampir semua acara dapat terlaksana, pembagian sumbangan, permainan dengan anak-anak, noton film Laskar Pelangi, dan lainnya. Di luar itu semua, kami memberikan PR untuk anak-anak Blandingan agar menulis harapan mereka di selembar kertas. Banyak harapan yang tertampung, tapi satu harapan yang paling kuingat.

Aku Ingin pergi ke Amricka


Begitu isinya. Salah satu dari harapan-harapan besar anak-anak di desa terpencil. Di atas Bukit yang bahkan perlu menempuh jarak beberapa kilometer untuk mendapatkan air itu terdapat harapan seseorang yang ingin menjelajah dunia. Sementara di luar sana, di tempat yang lebih baik, orang-orang menyalahkan keadaan atas kegagalan mereka. Aku bersyukur di sini ada anak yang masih mau bermimpi.
bersambung..

Kamis, Agustus 06, 2009

MATAHARI

Aku memandang matahari hari ini. Tak satupun geraknya menghindar dariku, tak bergeming, meski kutahu ia sesungguhnya hanya menjauh sedikit demi sedikit. Tak satupun yang mengusiknya. Akupun ta mampu dan tak ingin berbuat sebodoh itu.

Masih tersisa kenangan tentang hujan, yang membasahi seseorang di depan wajahku. Saat itu kucari-cari matahari, namun ia tak jua menengokku, bahkan hingga hujan pergi. Dia yang pergi, turut serta membawa matahari bersamanya.

Sekarang hujan berhenti, matahari sudah kembali. Namun dia, yang membiarkan hujan basahi dirinya, tak pernah kembali. Dan aku hanya bisa menunggu matahari yang kan terbit lagi esok pagi

Senin, Juli 13, 2009

AWARD DAN BLOG PUISI RENUNGAN

Yang pertama kita bahas soal award dulu. Berhubung O'chan mulai menerima award, O'chan mau mengatur posting award. Untuk setiap award yang ditujukan ke sini akan O'chan tulis di blog O'chan yang lain, Not Important Diary. Kenapa? Itu karena ntu blog dikhususkan buat bahan postingan campur2. Selain itu biar blog itu lebih banyak isi posting dan sering diupdate (ga bermaksud menelantarkan blog ini lho!!!). Mungkin posting awardnya bakal berbahasa inggris (sesuai kemampuan yang masih ancur) atau campuran (Inggris dan translate ke Indo).

Yang kedua, kita bahas blog O'chan yang laen, yaitu Puisi Renungan. Dalam waktu dekat ini blog itu akan dihapus. O'chan kayanya ga bakal nulis puisi di blog lagi dengan beberapa alasan tertentu yang tidak perlu disebutkan di sini. Proses penghapusan mungkin akan berjalan beberapa hari. Pokoknya secepat O'chan selesai back up datanya. Ntu bukan karena aq ga suka Puisi ya... Beberapa puisi O'chan mungkin akan O'chan posting di Komunitas Sastra Air Putih aja. Itupun ga akan banyak.

Salam.. sorry kalo beritanya bukan berita baik.

Sabtu, Juli 11, 2009

KOMUNITAS SASTRA AIR PUTIH

Ini dia Komunitas yang cocok banget buat para pecinta puisi, Komunitas Sastra Air Putih

Komunitas Sastra Air Putih adalah rumah bagi pecinta keindahan, pecinta puisi, siapa saja! Kami tak membeda-bedakan penulis mapan, pemula, baru belajar, atau bahkan penikmat kata. Kami hanya ingin berbagi rasa, berbagi kata. Kami air putih.Bukan kopi, bukan teh. Seperti 'senyuman Sang Budha' kami tawar saja! "Aku adalah kamu, kamu adalah aku. Kita sama dalam CINTA TERTINGGI!" -William Blake


Pendiri sekaligus moderator komunitas ini adalah Pande Putu Setiawan. kalo udah baca buku Samsara, temen-temen pasti udah tahu siapa orang ini.

Sampai saat ini, komunitas ini sudah memiliki 302 fans di Facebook dan sembilan penyair yang sudah mengirimkan karyanya. Kalo tertarik mempublikasikan karya ke sini, kirimkan saja puisi kamu untuk dimuat ke: puisi.air@gmail.com. Kalo pengen baca puisi temen-temen yang sudah gabung, kunjungi aja puisiair.blogspot.com

SUSAH COMMENT DI CERPEN KITA

Adakah di antara kalian yang ngerasa susah banget comment di sini?? Kemaren Fanny n Buwel protes gara-gara ga bisa comment di sini. What the hell!!! Padahal O'chan Ok2 aja comment tuh (liat kan comment O'chan di bawah?)! Apa gara-gara ganti template ya???

Ada ngga yang pernah ngerasain nasib yang sama?? Kasi tau O'chan dunk! gimana carana biar balik normal lagi!!

Jumat, Juli 10, 2009

SENYUM

Untuk versi pdfnya silahkan download di sini

Pagi ini hujan mengguyur Batubulan. Aku melirik dari jendela kamar sambil menggerutu. Hujan kali ini kurang tepat waktunya. Seharusnya dia datang setelah aku membeli jas hujan. Motorku yang baru dicuci kemarinpun kelihatannya menangis. Kasihan juga catnya harus terkena lumpur lagi.

"Aduh, kenapa hari ini mesti hujan sih" kataku sambil keluar kamar lalu melangkah ke dapur. Sepupuku yang mendengar tetap stay cool sambil memelototi Squidword yang bertengkar dengan Spongebob. Jangan-jangan nanti ketika aku kembali dari dapur dia sudah berubah jadi Patrick yang tidak ngurusin apa-apa. Nenek lain lagi, dia menanyakan bagaiman keberadaan jas hujan yang sampai saat ini tidak kumiliki. Pertanyaan itu membuatku tambah nelangsa saja.

Aku akhirnya ngantor juga, meskipun harus berlindung dengan jas hujan yang tinggal setengahnya. Perasaanku mulai tidak enak begitu masuk jalan raya. Aku merasa semua orang menertawaiku. Aku mirip sekali dengan Batman kalah perang dengan jubah tercabik-cabik.

Di jalanan para penjual koran jongkok di tepi jalan sambil memeluk koran di dada mereka. Saat lampu merah menyala mereka segera mengetuk pintu mobil satu per satu untuk menawarkan korannya, atau ada beberapa juga yang menawarkan ke pengendara sepeda motor meskipun tidak kelihatan serius. Lampu menyala hijau, semuanya bubar jalan dan berlari menuju tepi kembali. Di dekat lampu lalu lintas kelihatannya ada satu orang yang ketinggalan, dia terjebak di tengah lalu lintas yang hidup lagi. Teman-temannya yang sudah di tepian spontan mengejek dan menertawakannya. Penjual koran yang terjebak ini malahan ikutan tertawa sambil menunjuk2 temannya.

Andai semua hal buruk bisa ditertawakan seperti itu.

***

Tak perlu lama. Hidup lagi-lagi membawaku ke alam membosankan. Data-data penumpang dan segala macam nama aircraft memenuhi kepalaku. Sesekali aku harus melancong ke Apron atau terminal bandara, kalau begini kadang-kadang mataku segar lagi gara-gara melihat langit di landasan pesawat.

Kadang aku benci tempat ini, semua orang dipaksa senyum sekalipun dicaci maki oleh customer. Yah, Standar mengharuskan seperti itu. Aku ragu benarkah senyum itu asli, sementara salampun memiliki standar.

Aku tiba-tiba dikejutkan gara-gara seorang anak jatuh di depanku. Kelihatannya dia masih belajar berjalan. Kemana sih orang tuanya?

"Are you okay?" tanyaku sambil membantunya berdiri. Seorang wanita dalam waktu singkat sudah di sampingku. bersama wajahnya yang kawatir dia mengambil alih pekerjaanku.

"My superbaby, are you okay? U still strong, don't u?" Kata wanita itu bersemangat. Si anak tersenyum, entah mau mengatakan ia tidak apa-apa ataukah karena sebutan superbaby itu.

"thank's." kata wanita itu sambil melirikku. Anak berambut pirang itu juga tersenyum padaku. Ini senyum terindah yang pernah aku lihat. Bahkan sampai wanita dan anak itu kembali ke antrian check-in aku masih merasakan senyumnya.

***

Hujan pergi, mataharipun menjauh, aku menatap jas hujanku yang tinggal setengah. Tiba-tiba aku tersenyum menertawakan diriku sendiri yang seperti batman kalah perang tadi pagi.

Rabu, Juli 08, 2009

LOMBA NULIS PENGALAMAN PRIBADI



Lomba Menulis Curhatkita
Waktu jalan-jalan ke blog bakudara.com, o'chan tertarik ngeliat banner curhatkita lomba menulis. Ternyata Curhtkita lagi ngadain lomba menulis pengalaman pribadi. Buat temen-temen yang hobi nulis, ini adalah ajang bagus buat melihat kemampuan. Enak kan.. Di bawah ini pengumuman yang lebih jelas.

Lomba Menulis Pengalaman Pribadi ini untuk para blogger yang lagi semangat-semangatnya menulis di blognya masing-masing. Lomba ini sebagai wadah dan wujud apresiasi kami untuk para blogger dan netter yang rajin menulis di blognya masing-masing atau di blog komunitas. Lomba ini juga sebagai ajang silaturahmi dan untuk mempererat persahaban para blogger. Karena itu, lomba ini kami beri tema "Mengenal Sahabat Lebih Dekat". “Tak kenal maka tak sayang”, begitu kata pepatah. Dengan berbagi pengalaman, diantara para blogger bisa saling mengenal lebih dekat dan akrab satu sama lain, juga bisa saling belajar dari pengalaman masing-masing. Dengan membaca pengalaman blogger A misalnya, kita bisa lebih mengenal siapa blogger A sebenarnya.

Tulisan yang dilombakan adalah tulisan tentang “PENGALAMAN PRIBADI PENULISNYA”. Pengalaman pribadi yang unik, menarik, berkesan, menggugah dan inspiratif. Setiap orang pasti pernah mengalami peristiwa yang unik, menarik dan berkesan bahkan mungkin mengalami peristiwa luar biasa dalam hidupnya. Kisah pengalaman pribadi seperti itulah yang akan dilombakan di blog Curhatkita.

Tulisan-tulisan para peserta yang nantinya akan ditampilkan di Curhatkita, mungkin akan sangat bermanfaat bagi para pengunjung blog ini. Mereka bisa bercermin dan belajar dari pengalaman anda sekalian. Seseorang mungkin akan tergugah atau terinspirasi setelah membaca kisah pengalaman pribadi anda. Kisah anda mungkin bisa membuat bahagia dan tertawa orang yang sedang bersedih, membuat tersenyum orang yang cemberut, bahkah mungkin seseorang bisa menemukan solusi atas masalahnya setelah membaca kisah pengalaman anda.

Hadiah untuk pemenang lomba ini mungkin nilainya tak seberapa. Namun, ada manfaat yang tak ternilai yang bisa diambil dari kisah-kisah pengalaman pribadi para peserta lomba ini nantinya.

Ketentuan untuk Peserta LOMBA MENULIS PENGALAMAN PRIBADI

1. Naskah tulisan yang dilombakan adalah pengalaman pribadi penulisnya.
2. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah tulisan.
3. Peserta yang tidak memiliki blog/website boleh mengikuti lomba ini.
4. Dalam setiap naskah yang di kirim mohon disertakan nama, email, alamat blog/website, account di Facebook, friendster atau situs jejaring sosial lainnya.
5. Peserta boleh menggunakan nama samaran, jika nama asli tak ingin ditampilkan dalam naskah.
6. Jika peserta tak ingin nama, email dan alamat blognya dipublikasikan, maka data pribadi peserta hanya untuk panitia dan tak akan digunakan untuk kepentingan lain selain yang bersangkutan dengan lomba.
7. Alamat blog/website peserta akan dipasang di blogroll Curhatkita
8. Nama asli/nama samaran, alamat email dan alamat blog/website peserta akan ditampilkan di postingan naskah yang dilombakan, kecuali, jika peserta tidak menginginkannya.

Penilaian Naskah Peserta Lomba

Kriteria penilaian naskah adalah sbb :
Naskah akan dinilai dari beberapa kriteria diantaranya : gaya bahasa, keunikan kisahnya, daya tarik dan sisi menarik kisahnya, inspirasi dari naskah terhadap pembacanya. Banyaknya komentar juga menjadi salah satu bagian dari kriteria penilaian.

Naskah akan dinilai oleh tim juri yang terdiri dari beberapa orang dari beragam latar belakang profesi. Masing-masing anggota tim juri akan memberi penilaian terhadap semua naskah peserta. Dari seluruh naskah yang masuk akan dipilih dua pemenang dengan nilai tertinggi.

Penilaian sepenuhnya hak tim juri dan keputusan tim juri tidak bisa diganggu gugat.

Penghargaan Untuk Pemenang lomba

Dari semua naskah yang masuk, akan dipilih 2 (dua) naskah terbaik dengan nilai tertinggi sebagai pemenang.

Pemenang Pertama, akan mendapat hadiah :
Uang Tunai sebesar Rp. 100.000,-
Pasang Banner gratis di 4 blog terkemuka di Subang yaitu : (curhatkita.blogspot.com, www.mobile-article.com, www.bloggersubang.org dan www.bisnissubang.com) selama 3 bulan
T-Sirt Bakudara.com + Merchandise Kotasubang.com
Banner award pemenang dari Penyelenggara.

Pemenang Kedua, akan mendapatkan hadiah :
Pasang Banner gratis di 4 blog terkemuka di Subang yaitu : (curhatkita.blogspot.com, www.mobile-article.com, www.bloggersubang.org dan www.bisnissubang.com) selama 3 bulan
T-Sirt Bakudara.com + Merchandise Kotasubang.com
Banner award pemenang dari Penyelenggara.

Nilai hadiahnya memang tak begitu besar, namun kisah-kisah pengalaman pribadi anda mungkin akan menjadi inspirasi bagi seseorang. Para pengunjung blog Curhatkita akan mendapat manfaat dengan belajar atau bercermin dari pengalaman anda.

Batas Waktu Pengiriman Naskah dan Pengumuman Pemenang

Batas waktu pengiriman naskah adalah dari tanggal 1 Juli s/d 31 Juli 2009, jam 24.00 BBWI.
Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 15 Agustus 2009.
Hadiah untuk pemenang akan diserahkan 3 hari setelah pengumuman pemenang.

Tertarik? langsung aja menuju tkp

Selasa, Juli 07, 2009

HASIL RENUNGANKU

Mungkin semua yang kutulis bukanlah hal berharga, bahkan tak bermakna. Tapi setidaknya dengan kutulis mereka, mereka menjadi karya terbaik yang aku tulis. Dan ketika banyak tulisan lain yang lebih baik dari tulisanku, aku mungkin hanya bisa menuliskan hal yang lebih baik dari tulisanku sebelumnya.

Mereka menghiburku, membawaku ke dunia mimpi dimana hanya ada aku dan mereka. Kami punya dunia itu sendiri, beralaskan kata dan berlangitkan mimpi.

Meski tulisanku bukanlah tulisan terbaik yang pernah ada, aku tetap akan menuliskan mereka dengan cara terbaik yang aku bisa. Seperti caraku menggenggam bintang, meski yang kugenggam masih sebatas awan.

Lalu sepasang sayap adalah punya mereka. Aku hanya bagian dari yang mereka punya. Seperti dunia itu, yang aku masuki ketika sebaris kalimat aku tulis. Dunia tanpa aturan tempat tinggal si cerita.

Cerita membawaku pada kata, kata membawaku pada makna, lalu makna menghilang dan aku tidak lagi ingat siapakah makna yang merasuki ceritaku. Makna tidak menuju pikiran, ia menuju hati dimana semua logika tak lagi kembali pada kata tapi menuju rasa. Rasa itu menguasai tubuhku dan terciptalah alunan kata yang tak kumengerti.

Hati dan cerita bersahabat denganku. memberi semua yang aku tulis saat ini. Makna tak pernah kutemui. Ia hanya mau berbicara padaku melalui hati. Ia bersembunyi jauh lebih dalam sambil menertawakan kebodohanku. Dan yang lebih bodoh, hati tak pernah kenal logika. Jadi bagaimana otak menggambarkannya?

Mereka semua liar, cerita, hati, dan makna. Mereka hanya datang ketika mau saja. Uang, terkenal pujian, ketika aku memikirkan itu mereka selalu menghindariku. Mungkin mereka benci, atau aku yang terbebani.

"Salahkah aku menjadi penulis? Aku hanya ingin bercerita"

Mereka tidak menjawab.

GANTI TEMPLATE BARU

Akhirnya dua tes selesai, SPMB dan Tes AMG (untuk yang ini masih tes kesehatan n wawancara). Ochan mulai bisa mendapat ilham buat nulis lagi setelah sekian lama menelantarkan blog ini. Sorry CERPEN KITA!

Kali ini o'chan ganti template biar lebih seger. Di samping itu juga buat mengatakan kalau blog ini hidup lagi. Setelah milih2, akhirnya pilihan jatuh pada template ini. Akhir2 nie O'chan lagi doyan template black n white gitu, alna tampilannya mantep banget, gampang dibaca n ga bikin kepala pusing.

Btw, Ochan masih hutang al Gelang Weasly. O'chan ga janji ya, bakal cepet selesai (alna menikmati banget cerita ga masuk akal ini). hehehe...

Beberapa perubahan yang o'chan amati dari blog ini :
#1. Pagerank naik jadi 2
#2. Alexa rank kayanya lumayan bisa nongol di angka 2jutaan
#3. Ga pernah update tapi ada tambahan follower, padahal blogq yang lain ga sebanyak ini followernya. makasi mau gabung.
#4. Widgetnya masih ga teratur

Selanjutnya o'chan harus kerja keras ngurusin semua blog termasuk yang ini. Aku harus Bisa!!!

Selasa, Juni 02, 2009

LAMA GA AKTIF

Maaf buat temen-temen semua,,, udah sekitar 3-4 bulan (lupa) ga posting di cerpen kita. Ochan sebenernya lagi belajar buat SNMPTN. Pengennya c sekalian posting, tapi entah kenapa ga ada inspirasi sama sekali buat bikin cerpen. Tiap mau nulis selalu inget kalo belum belajar buat ujian (I got SNMPTN sickness).

Karena itulah O'chan cuma posting di blog Kamus Pengetahuan (sekalian buat belajar) dan Puisi renungan kalo sempet. Setelah belajar beberapa lama o'chan baru sadar kalo bhs Inggrisq kurang bagus, akhirnya iseng-iseng bikin blog buat sekalian belajar bahasa inggris, Not Important Diary

Setelah SNMPTN moga-moga O'chan bisa aktif lagi. makasi ya buat temen2... Doakan O'chan ya...

Rabu, Februari 25, 2009

GELANG WEASLEY (2)

Ternyata ada yang protes gara-gara cerita 'Gelang Weasly' yang O'chan bilang cerpen. Maafkanlah ya...
Ini episode kedua dari 3 episode cerbung ini. Saat episode ketiga, nanti Ochan bikinkan file pdfnya. Selamat membaca.

Aku sudah kelelahan dan sepasang pelita padam itu kelihatannya menertawakanku. Suasana tempat ini berubah menjadi agak menakutkan. Di depan pintu itu sepertinya sangat nyaman. Pelan-pelan aku menuju ke situ kemudian duduk untuk istirahat.

Tepat saat aku merebahkan punggung di pintu, benda lapuk itu terbuka. Spontan aku menoleh. Sebuah lorong mewah terlihat di dalamnya. Aku menatap lorong itu tanpa kedip. Lantai marmer, tembok bertekstur, dan dekorasi-dekorasi ala Inggris membuat lorong itu mengagumkan. Jauh berbeda dengan keadaan luarnya yang kusam dan lapuk. Keindahan itu menarikku untuk menjelajahinya. Aku berdiri tanpa rasa lelah lagi, lalu masuk. Aku melangkah terus sampai jauh ke dalam. Semakin lama lorong ini semakin mengagumkan.

”Hey, siapa kau?” tanya seseorang, tapi aku tidak melihat siapapun. Lorong itupun sudah buntu.

”Heh, muggle! Lihat ke sini! Aku yang bicara!” kata seseorang lagi dari arah ujung lorong. Sebuah lukisan tergantung di situ. Wajah seorang wanita di dalamnya tepat menatap ke arahku. Rambut pirang bergelombang itu mengingatkanku pada anak kecil tadi.

”Kau yang bicara?”tanyaku ke benda itu. Aku mendekat.

”Tentu saja, di sini tidak ada siapa-siapa lagi.” mulut wanita itu bergerak. Ternyata memang benar bisa bicara.

”Wow, lukisan yang bisa bicara.” kataku sambil mengulurkan tangan ke lukisan itu.

”Jangan sentuh!” kata-kata itu membatalkan niatku. ”Nanti kau merusakku.”

”Maaf.”

”Siapa kau? Apa muggle yang di dalam itu temanmu?”

”Muggle yang di dalam? Kau panggil aku muggle?”

Wanita itu terdiam sejenak, lalu memandangiku yang kelihatan seperti orang ling-lung.. ”Sepertinya kau ga tau apa-apa. Mending pergi sana kalau ngga ada urusan!”

”Kalau bisa pergi udah pergi dari tadi!”

”Jadi kau terjebak di sini?” aku mengangguk. Si lukisan memperhatikanku dari ujung rambut sampe ujung kaki. ”Tunggu sebentar.” lukisan itu tiba-tiba bergerak keluar bingkai lalu menghilang. Aku semakin tidak mengerti apa yang aku alami.
Beberapa saat kemudian wanita di lukisan itu kembali.

”Kau disuruh masuk.”

”Benar???” aku tidak yakin

”Iya, tapi kau harus sebutkan kode masuknya dulu.”

”Pake kode-kodean segala?” kataku setengah melengking. ”Mana kutahu!”

”Kami tidak akan membiarkan orang sembarangan masuk ke sini. Hermione ingin kau masuk, tapi tetap harus menjawab kode masuknya dulu.” katanya sangat cepat. Gerakan mulutnya mirip pembawa acara di televisi.

”Hermione?” tanyaku dalam hati. Nama itu mengingatkanku pada gadis kecil tadi. Tapi sebodo amat. Yang jelas aku tidak tahu apa yang harus aku katakan untuk bisa masuk.

”Aku baru pertama kali ke sini. Aku bahkan tidak tahu tempat apa ini apalagi orang-orang yang tinggal di sini. Jelaslah aku tidak akan tahu kodenya. Lebih baik antar saja aku pulang.” kataku hampir menyamai kecepatannya.

”Sebutkan saja keluarga yang memiliki rumah ini. Kalau kau tidak tahu juga silahkan keluar dan cari jalan sendiri.”

Aku terdiam sejenak, tentu saja karena tidak tahu cara pulang. Aku mulai memutar otak dan berujung pada kejadian barusan. Khayalanku melayang ke orang-orang yang tadi yang aku lihat di luar sana, terutama tentang anak yang namanya Hermione itu, lalu beralih ke rumah aneh ini yang tiba-tiba aku temukan saat mengejar Ina, dan berakhir pada perjuanganku pergi dari sini tapi cuma menghabiskan tenaga saja.

Dengan perasaan putus asa aku duduk di atas lantai marmer dan bersandar di tembok. Pikiranku melayang-layang.

”Aku masih menunggu jawabanmu.” kata lukisan itu lagi. Aku meliriknya.

”Boleh tahu namamu siapa?”

”Kau tidak akan berhasil menanyakan nama keluargaku.”

”Aku ngga bermaksud begitu. Curiga ama sih!”

”Lalu untuk apa?”

”Cuma untuk memanggilmu aja. Ngga boleh?” kataku lagi. Mulai sebal. Wanita di lukisan itu menatapku. Aku juga memandanginya lurus-lurus, tidak mau kalah. Kami berdua diam begitu saja untuk beberapa lama.
”Kau bisa panggil aku Hermione.” si wanita dalam lukisan rupanya menyerah.

”Hermione? Namamu seperti gadis kecil yang kelihatannya sadis itu.”

”Dia tidak sadis.” sahutnya kecut. Seharusnya aku diam saja tadi.

”Maaf... Hanya saja, dia kelihatan agak menakutkan.” kataku sok memelas dengan mata berkaca-kaca. Tapi dia masih dongkol.

”Sekarang kesempatan terakhirmu. Sebutkan nama keluarga kami atau pergi dari sini!” katanya lagi, serius.

“Tunggu bentar! Kayanya sekarang aku bisa nebak.” Sahutku segera. Hermione, kata itu terngiang-ngiang terus. Lukisan itu memandangku lebih tajam dari sebelumnya. Apa dia tidak sadar kalau hal itu bikin aku grogi, atau dia sengaja? Adrenalinku meningkat tajam, jantung di dadaku berdetak jauh lebih kencang. Saat itu juga sebuah jawaban gila muncul di otakku.

“Sudah tahu?” tanya si hermione lukisan, bikin kaget. Aku agak ragu-ragu, tapi cuma jawaban itu yang terbayang.

“Granger. Bener ngga?” jawabku dengan suara pelan. Lukisan itu kelihatan kaget. Secercah sinar harapan melintas di hatiku.

“Aku heran kau bisa menjawab itu.”

“Jadi aku benar?”

“Salah!” sahut Hermione ketus. Sinar harapan yang melintas tadi tiba-tiba hilang. Tapi aku masih punya satu jawaban lagi.

“Bagaimana dengan Weasley?” Jawabku lagi. Buku Harry Potter mahakarya J.K. Rowling membuatku benar-benar terinspirasi. Nama Hermione itu mengingatkanku pada salah satu tokoh novel tersebut.

Wajah Hermione Si Lukisan mendadak kecewa. “Nanti kau harus menjelaskan bagaimana bisa menemukan nama-nama itu.” Katanya.

Sesaat kemudian tembok di sekitar Hermione retak. Retakan itu semakin jelas dalam waktu sekejap saja. Hermione menjauh, tembok yang tadinya kokoh bergerak membuka seperti pintu. Di dalam situ ada ruangan yang lebih mewah, mirip ruang keluarga lengkap dengan cerobong asap. Orang-orang di dalam langsung menghentikan kegiatan mereka melihat aku masuk.

Tepat saat menginjakkan kaki di karpet merah, tiba-tiba seorang gadis kecil berambut pirang sudah di depanku, mengacungkan sebuah tongkat hitam mengkilat.

"Katakan padaku, gimana caranya kau ke sini? Gimana juga kau bisa membuka pintu itu?"

"Aa.aku ngga tahu." cuma kalimat itu yang muncul akibat terlalu kaget. Secercah sinar merah aku lihat di ujung tongkat itu, mirip kilatan listrik. Aku ketakutan, "Hey, tunggu!! Mau apa kau!" (bersambung)

SEDIKIT KISAH TENTANG KAMPUNG HALAMAN

Sejenak pengen mengenang masa-masa dulu, waktu masih SD. Saat itu aku ngga kenal yang namanya polusi, mode, pergaulan bebas, dan sejenisnya. Aku masih anak kampung yang suka berkeliaran, entah bersepeda, menangkap ikan kecil-kecil yang biasa disebut 'nyalian timah', ditambah dengan mencuri buah-buahan di kebun orang. Aku merasa seperti Robin Hood, mencuri dari yang kaya memberi ke yang miskin,dan yang miskin biasanya si pencuri ini dan teman-temannya.

Setiap jam lima pagi aku dan teman-teman sudah asyik berlarian di jalan. Kami ditemani kunang-kunang dan gonggongan anjing, itulah kenapa orang-orang di kampungku jago lari. Di sini kami bisa melihat bintang-bintang dengan jelas, apalagi setelah habis tengah malam. Setelah kami mendapat pelajaran rasi bintang kami sering berdebat sambil menebak-nebak rasi bintang apa yang kami temukan.

Jika anak-anak sekarang menghabiskan waktu istirahatnya di dalam kelas atau di kantin, mungkin juga dengan ditemani Hpnya, anak-anak di SD-ku menghabiskan waktu mereka dengan main prosotan di bukit kecil dekat sekolah. Kami tidak memakai alas apapun, buat kami rumput yang melapisi bukit itu saja sudah cukup untuk melindungi pantat kami dari gesekan. Pada hari-hari tertentu kami berpesta di kebun dekat lapangan sekolah dengan mengadakan acara bakar ubi. sesampainya di kelas badan kami sudah bau asap.

Senin, Februari 16, 2009

DI TENGAH KESIBUKAN

Emang dasarnya o'chan kelewat santai (bisa dibilang males c), beberapa hari kemaren cuma asyik browsing ampe lupa kalo masih di kantor. Walhasil, kerjaan bejibun, semua harus lese hari itu, n ga da kata istirahat. Hasil ujian karma phala o'chan rupanya sudah keluar (hiks hiks hiks...)
Bahkan o'chan masih hutang banyak kerjaan yang belum terselesaikan. (nangisdarah modeon.

O'chan ga tau kenapa bisa begini. Palingan O'chan cuma blogwalking, baca-baca info di internet, liatin fs, kirim comment, liatin email di yahoo, liatin email di google, download e-book2 gratis, edit blog, ITU AJA. Tapi ga sadar ternyata ngabisin banyak buanget waktu.

Kembali bekerja dulu...

Jumat, Februari 13, 2009

GELANG WEASLEY (1)

Cerpen kali ini O'chan buat gara-gara mimpi aneh O'chan. O'chan sebagai penggemar Harry Potter tiba-tiba bermimpi yang ada hubungannya dengan itu. Tapi sayangnya O'chan ga ketemu Harry Potter, ngga sama sekali. Jadi sebel. :-( Tapi biarpun begitu O'chan pengen coba jadiin mimpi aneh itu cerpen. just 4 iseng. hehehe... Ok, kita mulai ceritanya.

Aku menyibak semak-semak beluntas dan kembang sepatu untuk mengintip beberapa orang itu. Entah hal bodoh apa yang membuatku harus mengikuti Ina sampai ke tempat seperti ini. Aku maju, agar bisa melihat lebih dekat. Ina sedang bicara dengan mereka, sayangnya dengan jarak sejauh ini membuatku tidak bisa mendengar apapun.

Tiba-tiba pepohonan di kananku bergoyang hebat terhempas angin, beberapa daunnya sampai tercabut dan beterbangan. Angin itu juga mengacaukan rambutku yang tidak sempat kuikat. Aku terkejut melihat klebat bayangan dari arah tadi. Sebuah sapu menukik cepat dengan dua orang di atasnya. Jantungku seakan berhenti berdetak dalam sesaat. "SAPU TERBANG!!!" Aku benar-benar tidak percaya penglihatanku. Refleks saja aku mengucek mata dan melihat kembali baik-baik. Sekarang sapu itu berhenti, tapi masih melayang. Setelah dua orang di atasnya turun sapu itu otomatis menyerahkan diri ke tangan orang yang lebih besar. Kedua orang itu melengkapi mereka semua sehingga sekarang menjadi enam orang termasuk Ina.

Wanita yang memegang sapu membersihkan jubahnya. Ada beberapa rumput kering serta debu yang melekat. Sementara gadis kecil yang bersamanya masih memegang sebuah buku tebal warna cokelat. Dia spontan menutup hidung ketika orang yang bersamanya mengibaskan jubah. Mulut gadis kecil itu bergerak-gerak, sepertinya menggerutu.

Aku mundur, mau pergi. Saat itu juga tiba-tiba gadis kecil itu menoleh ke arah tempatku bersembunyi. Bulu kudukku langsung merinding. Tatapan mata tajam, ingin tahu dan menyelidik itu seakan menembus semak, membuatku merasa terlihat. Kebekuan menyerangku secara mendadak. Aku tidak bisa bergerak sama sekali. Aku ingin lari tapi seluruh anggota badan tidak mau menurut pada perintahku.

Gadis kecil itu masih menatap ke arah sini. Pandangannya menunjukkan rasa ingin tahu yang semakin besar. Aku masih mencoba mundur tapi tak satupun anggota tubuhku yang bisa bergerak. Gadis itu melangkah pelan-pelan meninggalkan lima orang yang lain, mendekat ke arahku. Aku masih mencoba melakukan apa saja agar bisa menjauh. Tapi sama seperti tadi tubuhku mendadak seperti batu. Dia semakin dekat, seperti tahu akan mendapat tangkapan empuk.

“Ya Tuhan, tolong...” doaku memelas. Aku merasa bersalah baru ingat Tuhan sekarang. Biar begitu aku belum siap ditangkap orang pake sapu terbang. Aku menutup mata pasrah sambil berkali-kali menyebut nama Tuhan dalam hati.

Derap langkah itu terdengar makin jelas. Suaranya berkresak seperti menginjak dedaunan kering. Jantungku seakan mau melompat keluar. Detaknya semakin kencang dan tidak teratur. Suara derap langkah itu berhenti. Apa dia sudah di depanku?

“HERMIONE!” teriak seseorang. Aku masih membatu. Suara derap langkah terdengar lagi. Namun kali ini suaranya semakin lemah. Aku membuka mata ketika suara itu tidak terdengar lagi. Semua orang itu masuk. Aku hanya sempat melihat jubah terakhir lalu pintu tertutup.

Sebuah kehangatan menjalar ke seluruh tubuhku. Saat itu juga aku merasa normal kembali. Tubuhku sudah mengikuti apa yang aku perintahkan. Ini aneh. Cukup sudah, aku harus pergi sekarang.

Aku mengambil arah kembali. Tapi ternyata tidak semudah kedatanganku. Semakin jauh aku berjalan semak-semak semakin rimbun dan semakin tinggi saja. Aku heran, rasanya tadi aku di kebun belakang Ina, kenapa sekarang berubah?

Ada seberkas cahaya di balik semak beberapa meter di depan. Setelah dekat, aku melihat sebentuk rumah. Hal ini melegakan. Langkahku semakin cepat. Api semangat kembali memompa energiku. Akhirnya aku tembus semak terakhir. Berhasil! Sejenak aku ambil nafas dalam. Udara segar langsung menyegarkan paru-paru.

Aku mengalihkan pandangan ke rumah yang akhirnya kutemukan. Perasaan takut kembali menyerangku. Aku perhatikan rumah itu lebih serius. Warna catnya, Pintu rumah itu yang tepinya sudah lapuk, sepasang pelita yang menemani pintu itu, ornamen jendelanya....

Ini gila! Aku rupanya kembali ke tempat yang tadi.

Aku berbalik ke dalam semak lagi. Kali ini aku tidak mau menikung-nikung agar tidak berputar ke arah yang sama. Setidaknya dengan berjalan lurus berarti aku pasti menjauh dari tempat itu. Jalan kali ini ternyata lebih panjang dan lebih lebat. Aku bahkan tidak tahu akan dibawa kemana. Biarlah.

Pohon-pohon dan semak-semak rimbun mulai berkurang. Energiku sebenarnya hampir habis untuk berjuang menembus daerah mirip hutan hujan tropis ini. Beberapa kali aku menginjak ranting atau entah apa. Kakiku sakit gara-gara itu. Tapi sekarang hal itu sudah berkurang. Aku punya firasat akan sampai di tempat yang lebih lapang.

Dan benar saja, semak semakin menipis, cahaya matahari semakin terang. Aku keluar dari kegelapan dan sesak pepohonan. Keringat mengalir di punggungku dan rambutku mungkin saja dipenuhi dedaunan. Aku mendongak ke arah matahari, senang rasanya bisa bertemu dia lagi. Aku melangkah perlahan-lahan menjauhi semua pohon-pohon itu. Suara kresak daun-daun kering yang terinjak menemani siangku ini. Di depan sana ada sesuatu untuk beristirahat sejenak. Tidak jauh, tinggal beberapa langkah saja. Sebuah rumah tua dengan pintu rumah yang tepinya lapuk.

Nafasku langsung tercekat menyadari apa yang terjadi. Aku kembali ke rumah itu lagi.(bersambung)

Rabu, Februari 11, 2009

SAMSARA, BERMAKNA



Sebuah karya yang unik. Itu saja.

Buku yang ditulis Pande Putu Setiawan ini unik dan nyentrik. Aku sangat menikmati lembar demi lembarnya. Di bawah ini sepenggal paragraf yang menarik.
Hujan baru saja reda
Setelah seharian bantal menjadi begitu menarik
Udara lagi kurang bersahabat, tanya kenapa...???
Ada banjir di kota,...berita basi... sudah biasa...
Negara yang peduduknya tida pernah pintar,
Padahal menghasilkan ribuan profesor, doktor, master...
Siapa yang mesti disalahkan...???
Pertanyaan biasa...
Orang lain,...? Jawaban basi...
Negara yang penduduknya selalu 'merasa' pintar...
Hanya 'merasa...'
Negara yang penduduknya masuh juga belum dewasa dan belum paham,...
Padahal banyak orang-orangyang telah disucikan...
Apa iya suci,...? Kamu tanya yang mensucikannya...
Aku tanya Tuhan...
Gimana menurut kalian?

Halaman demi halaman kita dibawa menyelami kehidupan. Buku yang membuat benar-benar terhanyut. Yang pengen tahu lebih dalam tentang buku ini cek aja websitenya www.samsarik.com

Rabu, Februari 04, 2009

MAHALNYA KEDAMAIAN


Satu lagi kebrutalan massa yang menambah daftar panjang kerusuhan di Indonesia. Massa mengamuk, bahkan menewaskan Ketua DPRD mereka sendiri. Kedamaian rupanya semakin mahal di negara merah putih ini.
Sore kemarin saya begitu shock melihat aksi massa di Sumatra Utara. Tanpa belas kasih mereka menyeret dan memukuli Aziz Angkat, Ketua DPRD mereka sendiri. Tak elak Ketua DPRD yang baru menjabat 2 bulan itu meninggal dunia.

Kerusuhan semacam ini membuat saya prihatin. Indonesia terkesan seperti negara anarkis, pecinta kekerasan, tidak beretika, tidak punya hukum, tidak menghormati demokrasi dan tidak menghormati negara sendiri. Betapapun salah dan jahatnya seseorang, tetap saja mereka tidak pantas diperlakukan seperti itu. Kelakuan orang-orang semacam ini lebih rendah dibanding koruptor yang sering didemo.

Para anggota DPRD begitu tertusuk dan marah. Beberapa di antara mereka menyebut nama Pangabean sebagai dalang atas semua kejadian itu. Melihat hal ini saya heran kenapa makin hari makin banyak orang terjebak hasutan-hasutan tidak wajar. Mungkin perekonomian yang terpuruk menjadikan orang-orang Indonesia semakin tidak punya akal sehat.

Dalam sebuah forum saya sempat membaca pedapat dari orang Vietnam tentang Indonesia
Mahasiswa di Makasar yang seharusnya menjadi bagian dari kaum intelektual, ternyata perilakunya lebih buruk dari politisi yang didemonya. Dengan dalih kebanggaan pada jurusan/fakultas dimana mereka belajar, mahasiswa rela beradu otot dengan dibantu seperangkat alat anarkis seperti batu, besi, pisau, dan lainnya yang mampu mencederai sampai membunuh musuhnya.

Lebih parah lagi, bangunan dan atribut kampus yang dibangun dengan uang hasil pajak masyarakat dirusak. Lalu apakah mereka pantas disubsidi ? Sementara orang kecil bekerja dengan keras untuk membayar pajak, supaya mahasiswa ini mendapat biaya yang murah seperti yang mahasiswa tuntut selama ini.

Wahai mahasiswa, kalo anda tidak mampu untuk berpikir dan menjadi orang yang berguna lebih baik keluar sekarang juga berikan kesempatan yang mulia itu untuk orang lain yang mau dan mampu berpikir. Jika perilaku bodoh mahasiswa masih terus berlangsung maka semakin bertambah investasi yang telah kita tanamkan untuk keterpurukan bangsa ini di masa datang.

Apa yang membuat Negara Indonesia berantakan seperti sekarang ini, kenapa krisis yang tidak kunjung hilang dan bertambah hari justru bertambah buruk kondisinya.

Sebagian orang lebih banyak menyalahkan pemerintah tidak bisa mengatur negara, tidak berpihak pada rakyat. Sementara kaum beragama mengatakan adanya kebobrokan moral yang menyebabkan Indonesia tidak punya orientasi yang jelas dan cenderung tidak berakhlak.

Muncul kelompok-kelompok yang berusaha menjadi Superman untuk menyelamatkan negeri ini (label yang mereka bawa) dengan cara mereka sendiri yang terkadang cenderung lebih koboy daripada negeri asal koboy.

Satu hal yang melandasi segala peristiwa yang pada akhirnya menjerumuskan Indonesia kedalam keterpurukan yang mungkin tidak pernah selesai atau harus diselesaikan dengan kiamat yaitu KEBODOHAN Indonesia sendiri yang membawa ini semua. Buah dari benih yang telah ditanam yaitu kebodohan itu telah dipanen dan dinikmati oleh negara Indonesia ini.(DON TRUONG, HONAI VIETNAM)


Berlebihankah? Patut kita renungkan.

Ini kasus lain yang juga mencoreng nama Indonesia. Jika dengan membaca ini Anda menilai saya tidak suka segala bentuk aspirasi, Anda salah besar. Aspirasi di mata saya sebaiknya diungkapkan dengan cara-cara yang lebih terhormat. Banyak kog yang berdemo tapi tidak sampai anarkis seperti itu.

Kejadian seperti ini membuat saya menyadari sesuatu. Ternyata ada satu hal yang sangat mahal harganya di negeri tercinta kita ini, yakni kedamaian. Sayang hal itu dilupakan karena tertutupi masalah ekonomi dan masalah-masalah lain yang membuat Indonesia carut-marut.

Kamis, Januari 29, 2009

APA YANG BISA AKU LAKUKAN UNTUK NEGERIKU

Menghadapi carut-marutnya Indonesia, banyak teori-teori dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari teori-teori para petinggi sampai rakyat biasa. Dimana-mana rakyat menyalahkan pemerintah yang korup, keputusan-keputusan yang tidak membuat Indonesia lebih baik, serta ketidakmampuan pemerintah untuk melenyapkan segala kesulitan yang mereka alami. Ada juga pihak lain yang menyalahkan moral dan sikap warga negara Indonesia sendiri. Terakhir yang saya dengar ada yang menyalahkan gaya hidup orang Indonesia yang tidak disiplin termasuk para penjaga keamanan dan yang membuat peraturan. Mungkin saja anda sudah mendengar teori yang lain. Jika dengan menyalahkan orang lain seperti itu Indonesia bisa bangkit tentu seharusnya Indonesia sudah tidak terpuruk begini.

Saya sering sekali mendengar obrolan semacam ini di kalangan politikus warung kopi. Pemerintah korup dan tidak peduli rakyat selalu jadi bahan diskusi yang tak ada habis-habisnya. Apalagi tentang praktek-praktek KKN di sekitar kami, tentang sogokan jadi PNS atau hubungan saudara yang sangat menguntungkan. Ada juga topik lain yang sempat jadi headline news, yaitu tentang kebudayaan Indonesia yang banyak dipatenkan pihak asing. Obrolan mereka sudah nyaris menyamai omongan para pengamat budaya.

Beberapa waktu setelah itu saya melihat mereka lagi di sebuah distro. Dengan langkah super pede mereka memamerkan baju bermerk import. Bagus dan mahal memang, cukup untuk mendongkrak prestise di kalangan orang Indonesia yang memuja merk luar negeri. Tanpa mereka sadar bahwa produksi dalam negeri digerogoti dan dijajah akibat ulah mereka sendiri.

Di lingkungan yang lebih luas keadaannya tak jauh beda. Demo para mahasiswa dalam rangka menentang pihak-pihak yang sudah mencuri kebudayaan Indonesia patut diancungi jempol. Keberanian mereka pastilah sudah menyentuh orang-orang berwenang. Di sisi lain, banyak dari kita mungkin sudah tidak tertarik lagi dengan kesenian daerah. Kita lebih sering mengundang seksi dancer ketimbang tarian daerah sendiri. Belum lagi lidah orang Indonesia yang sekarang semakin menyamai lidah bule. Kebanyakan lebih doyan menyantap Pizza, Humburger, Spaghetti, dan sejenisnya. Makanan semacam gudeg, rendang, semur, dan lainnya mungkin sudah ketinggalan jaman. Jadi seandainya kita tidak peduli pada kekayaan kita sendiri lalu ada yang memungutnya apakah si pemungut harus salah seratus persen? Seharunya kita sadar.

Sesungguhnya kita bisa menjaga Indonesia dengan sederhana. Dengan belajar mencintai Indonesia dan belajar lebih menghargai produk Indonesia akan sangat bermakna. Apalagi jika kita belajar untuk tidak saling menyalahkan namun selalu berusaha memperbaiki diri sendiri. Sedikit perbuatan sesungguhnya jauh lebih berharga dari segudang omongan. Mungkin kalimat ”Apa yang bisa Aku lakukan untuk negeriku” akan lebih terasa manfaatnya dibandingkan kalimat ”Mereka harus bisa melakukan sesuatu untuk negeri ini.”

Rabu, Januari 21, 2009

MILIK INDONESIA


Sebulan yang lalu aku dikejutkan oleh kekesalan sepupuku, "Tik, tau ngga, jepit rambut bunga jepun (kamboja) yang di Sukawati itu dijual di Singapura dan dibilang produk dari Hawai! Aku bilang jepit rambut itu dari Bali. Tapi ga da yang percaya. Dasar negara-negara tukang contek!" Tak elak kata-kata itu bikin aku panas. Batik, Reog Ponorogo, Perak Bali, dan mungkin jepit rambut bunga jepun itu menunggu diakui negara lain. Apa lagi yang mau dirampok dari negara yang hampir bangkrut ini?

Beberapa tahun terakhir Indonesia semakin banyak menghadapi masalah. Mulai dari bencana alam yang silih berganti, sampai kekacauan ekonomi yang semakin kusut saja. Dari luar Indonesia menghadapi masalah-masalah penyiksaan TKI. Satu masalah lagi yang datang dari luar negeri yakni pernyataan Negara lain yang mengakui kebudayaan Indonesia sebagai hak miliknya.

Tahun-tahun kemarin banyak kebudayaan Indonesia yang berusaha dipatenkan negara lain, sebut saja Batik, Reog Ponorogo, Lagu Rasa Sayange,dan 800 motif Perak Bali.

Sebulan yang lalu aku kembali dikejutkan oleh sepupu yang baru pulang dari Singapura. Sebelum datang dari negeri seberang, saudaraku ini adalah orang yang benar-benar kecewa pada Indonesia. Dia juga sangat bangga sempat keluar dari negara yang memuakkan ini dan berhasil menginjakkan kaki di negeri orang. Tapi kali ini dia bicara dengan serius, “Tik, sebenarnya Indonesia itu negeri yang kaya dan orang-orangnya kreatif.”

“Maksudnya?” tanyaku setengah heran. Kejeduk apa orang ini di Singapura, jangan-jangan dia sempat kecelakaan di situ makanya fungsi otaknya jadi tidak normal.

“Eh tahu ngga, jepit rambut bunga jepun (kamboja) yang di Sukawati itu dijual di Singapura dan dibilang produk dari Hawai! Aku bilang jepit rambut itu dari Bali. Tapi ga da yang percaya. Dasar negara-negara tukang contek!" tak elak, aku kesal dibuatnya.

Namun apa yang bisa aku balas, aku terdiam, cuma memperhatikan.

“Mereka itu ngga punya apa-apa. Air aja mesti beli. Beda sama orang-orang kita, bisa bikin macem-macem. Sampah laut aja bisa dijadiin barang seni. Indonesia itu kaya. Makanya banyak negara yang pengen mencuri apa-apa yang kita punya.” Katanya berpidato dan sangat ekspresif. Mirip pengamat budaya.

Aku masih tidak membalas. Jauh di lubuk hati sebenarnya aku bukan cuma kesal pada negara-negara yang berusaha merampok apa yang Indonesia punya. Aku lebih kecewa pada Indonesia sendiri. Hanya sedikit orang yang benar-benar peduli pada kekayaan budaya Indonesia. Bagian yang lebih banyak adalah orang-orang yang benar-benar tidak peduli, acuh tak acuh, bahkan cenderung merusak. Mereka bahkan sengaja mengotori , mencorat-coret dan berlaku tidak senonoh pada peninggalan sejarah Indonesia. Sisanya, golongan ketiga adalah orang-orang yang kurang peduli pada kekayaan Indonesia tapi baru berkoar-koar setelah ada yang merebutnya. Ironis.

Aku mungkin berada di golongan ketiga. Aku kurang care dengan yang namanya budaya dan tetek bengeknya. Tapi kekesalanku langsung memuncak begitu mendengar orang lain mengakui itu budaya bangsanya. Kalau terus-terusan bersikap begini, kita bakal selalu selangkah di belakang para pencuri ide. Apa ada yang merasa senasib?

Kalau ada, marilah kita sama-sama menebus dosa. Tapi kalau ada yang tidak merasa berdosa, bantulah kami menebus dosa. Budaya Indonesia milik kita bersama. Keunikan itu juga yang membuat negara lain kagum pada negara kita.

Jepit rambut itu salah satu yang aku harapkan tetap menjadi milik Indonesia. Dengan observasi singkat, aku menemukan salah satu pengrajinnya di daerah Kuta, Bali. Mungkin sebenarnya masih banyak pengrajin lain yang membuatnya, bisa kita lihat dari ragam bentuk, motif dan bahan yang digunakan.

Adakah yang mau menambahkan kerajinan lain milik Indonesia? Ayo bantu Indonesia!

Jumat, Januari 16, 2009

KEPUTUSANKU (lanjutan)


Terkadang kita dihadapkan pada pilihan
Kata orang, pilihlah dengan hati nurani
Kataku, pilihlah dengan hati dan pikiranmu.


Dengan disanderanya semua karya ciptaku yang berharga (seenggaknya untukku) aku terpaksa memeras otak untuk mendapatkannya kembali. Bermacam-macam tak-tik bermunculan di kepalaku, mulai dari mengacak-acak kamar ibuku untuk membebaskan mereka, memelas-melas agar ibu mengembalikannya, sampai menghasut adikku untuk mencari tahu dimana benda itu disimpan. Tapi apa dayaku, semuanya gagal. Keputusan ibuku seperti karang yang tak dapat diruntuhkan.

Sudah dua hari berlalu dan aku tidak mendapatkan tanda-tanda apa yang aku cari. Aku tiduran di kamar sambil memandang langit-langit berwarna putih. Sejak kehilangan mereka semua aku juga kehilangan mood untuk menulis, apalagi belajar. Aku memutar badan menghadap tembok sambil meraih bantal untuk dipeluk. Saat itulah ada seseorang membuka kamar tidurku. Aku tidak melirik, pura-pura tidur.

"An, ayah tahu kamu sedang tidak tidur." kata seseorang lembut. Aku berbalik. Ayah duduk di sampingku.

"Kenapa yah?"

"Kamu lagi berantem apa sama ibumu? Kelihatannya akhir-akhir ini tampang Ibumu kusut terus."

"hah... males yah." kataku sambil menghadap tembok lagi. "Ibu ngga suka aku nulis. Kemarin ulangan fisikaku dapet empat. Itu dijadiin alasan buat ngambil semua cerpenku. Kesel!"

"Sudahlah..." kata ayah sambil membelai rambutku. "Ibu cuma pengen kamu rajin belajar. Itu aja kok."

"Tapi jangan gitu caranya dong. Setiap orang punya hak azasi buat melakukan apa yang disukai. Anita suka nulis. Lagian temen-temen di sekolah banyak yang suka cerpenku kog Yah. Apa salahnya?"

"Tapi nilaimu terganggu karena itu." jawabnya. Aku menoleh. Ayah berhenti membelai rambutku. "Ibumu itu dulu susah payah biar bisa masuk sekolah. Dia membiayai sendiri sekolahnya, nyari beasiswa sekaligus kerja sambilan. Sekolah itu kesempatanmu saat ini dan kamu cuma bisa belajar sekarang. Makanya ibumu sangat kesal kalau kau tidak serius dengan sekolahmu."

"AKU SERIUS!!" sahutku.

"Tapi sikapmu itu sikap orang yang tidak serius. Setiap hari melamun dan menulis saja, lupa dengan pelajaranmu di sekolah. Ibumu kecewa sekali."

Aku diam, tak punya pembelaan.

"Kau harus belajar mana yang penting dan mana yang bukan. Jangan sia-siakan usaha kami, terutama ibumu. Hentikan dulu kegiatan-kegiatan yang tidak perlu. Perbaiki nilaimu dulu."

Aku masih diam

"Pikirkanlah itu. Sekolahmu itu masa depanmu."

Ayah beranjak, meninggalkan kamar. Sedang aku masih terdiam, memikirkan sesuatu.
***

Aku mulai rajin belajar lagi. Aku tidak menggerutu ataupun mengeluhkan apapun lagi. Termasuk soal cerpenku yang disita. Setiap pagi kerjaku cuma bangun tidur, mandi, belajar sebentar, bersiap ke sekolah, masuk sekolah, pulang, makan, les, bikin PR, belajar, tidur. Semua orang rumah heran, aku juga.

Mataku mulai mengantuk. Suara ribut televisi sudah tidak terdengar. Kulirik jam weker di meja, jam sepuluh malam. Pantas saja. Buku-buku di meja langsung kurapikan.

Derit pintu memecah kesunyian kamar. Aku menoleh kaget. Ternyata ibu.

"Belom tidur." tanyanya

"Baru mau tidur. Kenapa? Tumben-tumbenan ibu inget aku."

"Emangnya ibu ngga boleh nanyain anaknya?" ucapnya tersinggung. Dia meletakkan setumpuk kertas di atas mejaku.

Aku kaget. Coretan-coretan dalam kertas itu amat kukenal.

"Ibu lihat kau sudah rajin belajar sekarang. jadi ibu kembalikan. Awas aja kalau melamun seperti kemarin lagi." katanya angkuh. Ibu berbalik dan pergi.

Aku tidak tahu bagaimana mengutarakan yang aku rasakan sekarang. Aku ambil semua kertas itu. Aku rindu coretan-coretan jelek tanganku itu. Coretan-coretan mirip ceker ayam itu aku pandangi sesaat. Di waktu lain aku segera membuka lemari dan mencari-cari kotak yang aku sembunyikan tepat di sudut. Di sana aku simpan semua coretan baru setelah yang lama menghilang. Dan kini mereka berteriak-teriak melihat seniornya kembali.

Mungkin ibu ingin aku jadi anak jenius akademik, namun aku tidak akan bisa melupakan kecintaanku menulis. Rasa bahagia ketika menuliskan kata demi kata meresap begitu dalam. Dan tidak akan kutinggalkan.

Rabu, Januari 14, 2009

KEPUTUSANKU


Sebenarnya tidak ada yang berhak mengatur hidup kita, siapapun itu.
Sebenarnya tidak ada yang pantas disalahkan atas kegagalan kita selain diri sendiri.
Semua yang kita jalani adalah pilihan kita sendiri, sekalipun diarahkan orang lain



Aku tidak pernah mengerti kenapa banyak orang yang ingin mengatur hidupku. Ingin aku beginilah, begitulah, ga boleh beginilah, ga boleh begitulah. Tapi kasihan mereka, pribadi sebagai orang koleris membuatku terlalu keras kepala. Tak ada satu katapun yang bisa menaklukkanku.

"Untuk apa menulis cerita tidak berguna seperti ini!!!" kata seorang wanita. Aku hanya diam, masih asyik dengan pekerjaanku. Wajah wanita itu berubah kecut.

"An, kalau kerjaanmu cuma bikin cerita-cerita itu saja, kapan belajarnya?" keluhnya lagi.

"Mama cerewet banget sih. Suka-suka aku dong. Tenang aja, nilai Anita ngga bakalan jelek kog. Mama liat aja nanti." sahutku.
***

Sayang sekali ucapanku kemarin tidak terbukti. Ada angka empat besar untuk ulangan fisikaku. Aku menarik nafas kecewa yang sangat dalam. Bagaimana ini, aku ngga kebayang dapat hasil yang terlalu memuaskan seperti ini.

Sesampainya di rumah aku hanya diam. Aib nilai empat ini aku sembunyikan rapat-rapat agar tidak ada yang melihatnya. setelah semuanya beres aku bisa tersenyum lagi. oh indahnya dunia... Dengan perasaan seratus persen aman aku tinggalkan benda itu di tempat persembunyiannya sendirian.

Lalu Aku bermain dengan tenang, bersepeda dengan santai, bergurau dengan antusias. Karena luasnya kebun di belakang rumah, aku bisa melakukan apa saja seleluasa mungkin. Kalau sudah sampai di sini kicauan burung dan sejuknya rumput membuatku lupa segalanya.

Tapi itu tidak berlangsung lama. Dalam selang waktu yang tidak aku sadari tiba-tiba ibu tergopoh-gopoh ke arahku. Wajahnya cemberut, agak memerah. Matanya tajam, seperti mau memanah. Aku masih santai mengayuh sepeda, berputar-putar di sekeliling pohon pinus. Adikku yang sejak tadi bersamaku entah kenapa tiba-tiba menghilang. Tapi itu tidak menyurutkan keinginanku untuk tetap berputar-putar selayaknya sepeda putar. Aku baru berhenti ketika ibu berdiri di hadapanku sambil mengibarkan hasil ulanganku yang bertuliskan angka empat besar.

"Ibu sudah bilang, beginilah akibatnya kalau kamu kebanyakan menghayal dan nulis cerpen. Kamu pikir itu semua bagus. Kamu harus jadi orang dulu, BELAJAR YANG RAJIN!" bentaknya. Wajah ibu semerah kepiting rebus, matanya menatap garang tepat ke dalam kedua pupil mataku. Aku hanya diam. Malas mendengarkan.

"JANGAN DIAM AJA."

"Iya,,, maaf bu, Anita akan berusaha lagi." kataku memelas. Dalam hati," Sialan, darimana dia tahu tempat aku menyembunyikannya.

"Maaf Maaf!!! Sejak kamu sering menghayal dan nulis aneh-aneh kamu ngga pernah konsentrasi belajar. Kerjamu ibu lihat cuma bikin cerita-cerita ngga berguna. Sekarang begini hasilnya. Apa ini! Belum pernah kamu dapat nilai separah ini!" omel ibi sambil menunjuk-nunjuk kertas ulanganku.

Aku hanya diam, pura-pura mendengarkan.

"Pokoknya kau harus perbaiki ini! Kalau engga, ibu bakar semua cerita-cerita ngga bergunamu itu!"

Kali ini aku kaget. Ini ancaman besar!

"Ibu sudah ambil semua ceritamu, kalau minggu depan kamu ngga berubah, akan ibu bakar semuanya!"

"Iya bu. Anita menyesal.." sahutku segera. Gimana engga, dia menyandera semua hartaku yang berharga.

"Ingat, ibu mau lihat hasil ulanganmu minggu depan!" ancamnya. Dia langsung pergi, meninggalkanku sendirian dengan perasaan hancur. Karya-karyaku yang berharga, sungguh kasihan mereka. (bersambung)

Selasa, Januari 13, 2009

BAHASA INDONESIA VS MALAYSIA

INDONESIA: rumah sakit bersalin
MALAYSIA: hospital korban lelaki

Bersyukurlah, kita berbahasa Indonesia

INDONESIA : Kementerian Hukum dan HAM
MALAYSIA : Kementerian Tuduh Menuduh

INDONESIA : Kementerian Agama
MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa

INDONESIA : Angkatan Darat
MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi

INDONESIA : Angkatan Laut
MALAYSIA : Angkatan Basah Kuyup

INDONESIA : Angkatan Udara
MALAYSIA : Laskar Angin-Angin

INDONESIA : Pasukan bubar jalan !!!
MALAYSIA : Pasukan cerai berai !!!

INDONESIA : Merayap
MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi

INDONESIA : Purnawirawan militer
MALAYSIA : Pasukan tak berguna

update 30-05-08

INDONESIA:rumah sakit bersalin
MALAYSIA: hospital korban lelaki

INDONESIA : menteri kehutanan
MALAYSIA:menteri semak belukar

INDONESIA : telepon selular
MALAYSIA: talipon bimbit

INDONESIA: toilet
MALAYSIA:bilik termenung

INDONESIA : Pasukan terjung payung
MALAYSIA : Aska begayut

INDONESIA: ES Campur
MALAYSIA: ABC(Air Batu Campur)

INDONESIA : belok kiri, belok kanan
MALINGSIA : pusing kiri, pusing kanan

INDONESIA : buldozer
MALINGSIA : setrika bumi

INDONESIA : penghapus
MALINGSIA : pemadam

INDONESIA : Departemen Pertanian
MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam

INDONESIA : sendok
MALAYSIA : centong

INDONESIA : centong
MALAYSIA : sendok

INDONESIA : 6.30 = jam setengah tujuh
MALAYSIA : 6.30 = jam enam setengah

INDONESIA: gratis ngobrol 30menit
MALINGSIA: percuma berbual 30minit

INDONESIA: tidak bisa
MALINGSIA: tak boleh

INDONESIA: ok lah, gw mo tidur dulu
MALINGSIA: k larr, aku nak tido

INDONESIA: WC
MALINGSIA: tandas

INDONESIA : Biji P*l*r
MALAYSIA : Buah manggut2 geleng2

INDONESIA :Nyep*nk
MALAYSIA : Teguk kelamin

INDONESIA : anak kecil
MALAYSIA : budak cilik

INDONESIA: Satpam
MALAYSIA: Penunggu Maling

INDONESIA : Mil/per-jam (MPH)
MALAYSIA : Batu-sejam (Bsj) Ni bangsa masih jaman Batu ternyata...

INDONESIA : Polisi
MALAYSIA : Pak Rela (bukannya polis bro)

INDONESIA: Aduk
MALAYSIA : Kacau

INDONESIA : PANTAT
MALAYSIA : M*M*K/V*G**A

INDONESIA: Di aduk hingga merata
MALAYSIA : kacaukan tuk datar

INDONESIA: anak kecil lagi kejar-kejaran
MALAYSIA : tak boleh kau memburu dia

INDONESIA : 7 putaran
MALAYSIA : 7 pusingan

INDONESIA : Imut-imut
MALAYSIA : Comel benar

INDONESIA : pejabat negara
MALAYSIA : kaki tangan negara

INDONESIA :bertengkar
MALAYSIA:bertumbuk

INDONESIA : pemerkosaan
MALAYSIA : perogolan

INDONESIA : Pencopet
MALAYSIA : Penyeluk Saku

INDONESIA: joystick
MALAYSIA: batang senang

INDONESIA : Tidur siang
MALAYSIA: Petang telentang

INDONESIA : ONA*N*
MALAYSIA : Tarik - Dorong Kelamin

INDONESIA: cuci mobil
MALAYSIA: cuci kereta

INDONESIA: lemari es
MALAYSIA: petidingin

INDONESIA : Air Hangat
MALINGSIA : Air Suam

INDONESIA : Ikan Teri
MALINGSIA : Ikan Bilis

INDONESIA : Terasi
MALINGSIA : Belacan

INDONESIA : Tahun Lalu
MALINGSIA : Tahun Lepas

INDONESIA : Pengacara
MALAYSIA : Penguam

INDONESIA : Sepatu
MALAYSIA : Kasut

INDONESIA : Ban
MALAYSIA : Tayar (diambil dari cara baca tulisan Tyre dalam english)

INDONESIA : remote
MALAYSIA : kawalan jauh

INDONESIA : kulkas
MALAYSIA : peti sejuk

INDONESIA : chatting
MALAYSIA :bilik berbual

INDONESIA : selang air
MALAYSIA :karet

INDONESIA : rusak
MALAYSIA :tak sihat

INDONESIA : rusak
MALAYSIA :bomba

INDONESIA : sabuk pengaman di pesawat
MALAYSIA :tali keledar

INDONESIA : keliling kota
MALAYSIA : pusing pusing ke bandar

INDONESIA: aqua= air mineral
MALAYSIA: aqua= perek (beneran gak ya)

INDONESIA : Tank
MALAYSIA : Kereta kebal

INDONESIA : Jalan-jalan
MALAYSIA : Makan angin

INDONESIA : Helm
MALAYSIA : Topi Keledar

INDONESIA : Kedatangan
MALAYSIA : ketibaan

INDONESIA : bersenang-senang
MALAYSIA : berseronok

INDONESIA : Penjudi
MALAYSIA : Kaki Judi

INDONESIA : Pemabuk
MALAYSIA : Kaki Botol

INDONESIA : bioskop
MALAYSIA : panggung wayang

INDONESIA :rumah sakit jiwa
MALAYSIA :gubuk gila

INDONESIA : dokter ahli jiwa
MALAYSIA : DoKter gila

INDONESIA : narkoba
MALAYSIA : dadah

INDONESIA : Pintu darurat
MALAYSIA : Pintu kecemasan

INDONESIA : Hantu Pocong
MALAYSIA : hantu Bungkus

Thank you for your kind attention and cooperation.

by: Oki Satya Bakti

KUIS BUAT CEK SIFAT ASLI KITA

Mau tau sifat asli kita? Cobain deh kuis yang satu ini. Kuisnya agak sedikit butuh Kerajinan, ambil bolpen catet nama binatangnya dan no.urut untuk hasil terakhir. Kayaknya hasilnya nggak jauh banget dech dari sifat kita... Selamat mencoba .

1. Bentar lagi mau kiamat nih. Kalo kamu bisa nyelametin satu jenis binatang, binatang manakah yang beruntung?
a. Kelinci
b. Domba
c. Rusa
d. Kuda

2. Kamu lagi maen ke Afrika, eh trus dipaksa bawa binatang pulang buat souvenir. Kamu akan pilih?
a. Monyet
b. Singa
c. Ular
d. Jerapah

3. Ceritanya kamu dikutuk sama Tuhan jadi binatang. Kamu milih Jadi apa?
a. Anjing
b. Kucing
c. Kuda
d. Ular

4. Jika kamu diberi kekuatan untuk memusnahkan suatu spesies, spesies mana yang akan jadi korban?
a. Singa
b. Ular
c. Buaya
d. Hiu

5. Suatu hari, kamu nemu binatang yang bisa bicara. Kamu berharap binatang itu adalah?
a. Domba
b.. Kuda
c. Kelinci
d. Burung

6. Kalo kamu ada di pulau terpencil dan cuman bisa punya 1 teman, pilih yg mana?
a. Manusia juga
b. Babi
c. Sapi
d. Burung

7. Andaikan kamu bisa bikin binatang buas jadi jinak, kamu akan pelihara?
a. Dinosaurus
b. Harimau putih
c. Beruang kutub
d. Leopard

8. Kalo kamu bisa jadi binatang selama 5 menit, mau jadi yang mana?
a. Singa
b. Kucing
c. Kuda
d. Merpati





JAWABANNYA :
1. Pada dasarnya kamu tertarik dengan orang yang...
a. KELINCI - orang yang susah ditebak, contoh: keliatannya cuek banget padahal aslinya super perhatian
b. DOMBA - patuh..dan ramah... (bulunya putih ya?? hehehheh)
c. RUSA - elegan dan sopan
d. KUDA - mereka yang tidak terkekang dan bebas

2. Dalam masa pendekatan, cara pendekatan yang paling bisa bikin Kamu jatuh hati...
a. MONYET - kreatif, ngga pernah bikin ! kamu bosen
b. SINGA - to the point, langsung nyatain tanpa spik yang bebelit
c. ULAR - ulur... tarik... ulur lagi... tarik lagi..., layangaaaan kali
d. JERAPAH - sabar... tapi never give up.

3. Kesan yang pengen kamu kasih liat ke pacar kamu, bahwa kamu adalah orang yang...
a. ANJING - setia dan bisa dipercaya
b. KUCING - gaya
c.. KUDA - optimis
d. ULAR - fleksibel

4. Situasi yang paling kamu benci, yang bisa jadi masalah dalam hubungan kamu...
a. SINGA - kesombongan pacar kamu dan sikapnya yang sok diktator
b. ULAR - emosional, moodmood-an, sehingga kamu ngga tau lagi musti gimana buat nyenengin dia
c. BUAYA - sadis (jangan diartikan secara fisik yah), berhati dingin, trus suka ngejek
d. HIU - insecure (apa yah bahasa indonya yang pas, ketidakamanan? ketidakstabilan? ketidakpastian? )

5. Hubungan yang pengen kamu jalanin dengan pacar kamu...
a. DOMBA - walaupun ngga ngomong tapi kalian saling tau isi hati masing2, dengan kata lain kalian tuh
communicate by hearts
b. KUDA - saling terbuka, kebebasan mengungkapkan pendapat, ngga ada rahasia-rahasiaan
c. KELINCI - hubungan yang bisa bikin kamu selalu merasa nyaman dan saling mencintai
d. BURUNG - hubungan jangka panjang

6. Tentang perzinahan.. .
a. MANUSIA - kamu perduli dengan lingkungan dan moral, jadi kamu nggak akan macem-macem kalo nanti udah nikah (amieenn).
b. BABI - walaaahhh!! Kamu nggak bisa nahan godaan nih...
c. SAPI - sebisa mungkin sih kamu berusaha untuk tidak melakukannya
d. BURUNG - tidak stabil. Sebenernya kamu bukan orang yang cocok menikah dan membuat sebuah komitmen.

7. Pernikahan buat kamu ...
a. DINOSAURUS - sedikit pesimis, kamu ngerasa sekarang ini udah ngga ada tuh yang namanya happy marriage.
b. HARIMAU PUTIH - buat kamu pernikahan adalah sesuatu yang berharga dan setelah kamu m! arried kamu
bakalan ngejaga banget
c. BERUANG KUTUB - kamu takut akan pernikahan
d. LEOPARD - kamu pengen banget nikah, tapi sebenernya kamu juga nggayakin betul apa sih pernikahan itu?

8. Saat ini, kamu menganggap cinta adalah...
a. SINGA - kamu selalu haus akan cinta. Tapi bukan berarti mudah jatuh cinta, tapi selalu ingin dicintai.
b. KUCING - kamu sedikit egois. Kamu melihat cinta sebagai sesuatu yang mudah didapat dan dibuang
kapanpun kamu mau.
c. KUDA - kamu engga mau dikekang oleh hubungan yang terlalu serius. Kamu masih pengen juga "gebet sana gebet sini"
d. MERPATI - cinta buat kamu adalah sebuah komitmen yang dilakukan oleh kedua pihak.

"7% [TUJUH PERSEN]"

Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu".

Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.

Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.

Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.

Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.

Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"

Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.

Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"

Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik"

"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri "

Diperkirakan bahwa 93% penerima tidak akan mem forward cerita ini . Bila anda termasuk sisa 7% yang akan mem forward nya, lakukanlah dengan memberi judul 7% pada title nya.

Saya termasuk yang 7% tadi, ingatlah saya akan selalu ada untuk berbagi sendok dengan anda!

Jumat, Januari 09, 2009

KISAH CINTA DARI CINA

Kalo ngga sempet baca di sini bisa download filenya dan baca di rumah.
Download Kisah Cinta Dari Cina

Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsung menyentuh seisi dunia. Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.

Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya. 50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama Xu Chaoqin .....
Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak....

Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.

Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.

Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan is berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik".

Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.

Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.

Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.

Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.

"Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai akan meninggal, sekarang kau telah mendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?"

Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.

Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly.

Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga cinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.

DUA ORANG BAIK KENAPA TIDAK BAHAGIA?

Dua orang yang baik, tapi, mengapa perkawinan tidak
berakhir bahagia. Apa yang salah? Apa ini yang anda alami?
Ada bacaan santai...semoga bermanfaat.
Ibu saya adalah seorang yang sangat baik, sejak kecil,
saya melihatnya dengan begitu gigih menjaga keutuhan
keluarga. Ia selalu bangun dini hari, memasak bubur
yang panas untuk ayah, karena lambung ayah tidak baik,
pagi hari hanya bisa makan bubur.

Setelah itu, masih harus memasak sepanci nasi untuk
anak-anak, karena anak-anak sedang dalam masa
pertumbuhan, perlu makan nasi, dengan begitu baru
tidak akan lapar seharian di sekolah.

Setiap sore, ibu selalu membungkukkan badan menyikat
panci, setiap panci di rumah kami bisa dijadikan
cermin, tidak ada noda sedikikt pun.

Menjelang malam, dengan giat ibu membersihkan lantai,
mengepel seinci demi seinci, lantai di rumah tampak
lebih bersih dibanding sisi tempat tidur orang lain,
tiada debu sedikit pun meski berjalan dengan kaki
telanjang.

Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat rajin.

Namun, di mata ayahku, ia (ibu) bukan pasangan yang
baik.

Dalam proses pertumbuhan saya, tidak hanya sekali saja
ayah selalu menyatakan kesepiannya dalam perkawinan,
tidak memahaminya.

Ayah saya adalah seorang laki-laki yang bertanggung
jawab.

Ia tidak merokok, tidak minum-minuman keras, serius
dalam pekerjaan, setiap hari berangkat kerja tepat
waktu, bahkan saat libur juga masih mengatur jadwal
sekolah anak-anak, mengatur waktu istrirahat
anak-anak, ia adalah seorang ayah yang penuh tanggung
jawab, mendorong anak-anak untuk berpretasi dalam
pelajaran.

Ia suka main catur, suka larut dalam dunia buku-buku
kuno.

Ayah saya adalah seoang laki-laki yang baik, di mata
anak-anak, ia maha besar seperti langit, menjaga kami,
melindungi kami dan mendidik kami.

Hanya saja, di mata ibuku, ia juga bukan seorang
pasangan yang baik, dalam proses pertumbuhan saya,
kerap kali saya melihat ibu menangis terisak secara
diam diam di sudut halaman.

Ayah menyatakannya dengan kata-kata, sedang ibu dengan
aksi, menyatakan kepedihan yang dijalani dalam
perkawinan.

Dalam proses pertumbuhan, aku melihat juga mendengar
ketidakberdayaan dalam perkawinan ayah dan ibu,
sekaligus merasakan betapa baiknya mereka, dan mereka
layak mendapatkan sebuah perkawinan yang baik.

Sayangnya, dalam masa-masa keberadaan ayah di dunia,
kehidupan perkawinan mereka lalui dalam kegagalan,
sedangkan aku, juga tumbuh dalam kebingungan, dan aku
bertanya pada diriku sendiri : Dua orang yang baik
mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia?

Pengorbanan yang dianggap benar.

Setelah dewasa, saya akhirnya memasuki usia
perkawinan, dan secara perlahan -lahan saya pun
mengetahui akan jawaban ini.

Di masa awal perkawinan, saya juga sama seperti ibu,
berusaha menjaga keutuhan keluarga, menyikat panci dan
membersihkan lantai, dengan sungguh-sungguh berusaha
memelihara perkawinan sendiri.

Anehnya, saya tidak merasa bahagia ; dan suamiku
sendiri, sepertinya juga tidak bahagia.

Saya merenung, mungkin lantai kurang bersih, masakan
tidak enak, lalu, dengan giat saya membersihkan lantai
lagi, dan memasak dengan sepenuh hati.

Namun, rasanya, kami berdua tetap saja tidak bahagia.
.

Hingga suatu hari, ketika saya sedang sibuk
membersihkan lantai, suami saya berkata : istriku,
temani aku sejenak mendengar alunan musik!

Dengan mimik tidak senang saya berkata : apa tidak
melihat masih ada separoh lantai lagi yang belum di
pel ?

Begitu kata-kata ini terlontar, saya pun termenung,
kata-kata yang sangat tidak asing di telinga, dalam
perkawinan ayah dan ibu saya, ibu juga kerap berkata
begitu sama ayah.

Saya sedang mempertunjukkan kembali perkawinan ayah
dan ibu, sekaligus mengulang kembali ketidakbahagiaan
dalam perkawinan mereka.

Ada beberapa kesadaran muncul dalam hati saya.

Apa Yang kamu inginkan ?

Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu memandang
suamiku, dan teringat akan ayah saya.

Ia selalu tidak mendapatkan pasangan yang dia inginkan
dalam perkawinannya,

Waktu ibu menyikat panci lebih lama daripada
menemaninya.

Terus menerus mengerjakan urusan rumah tangga, adalah
cara ibu dalam mempertahankan perkawinan, ia memberi
ayah sebuah rumah yang bersih, namun, jarang
menemaninya, sibuk mengurus rumah, ia berusaha
mencintai ayah dengan caranya, dan cara ini adalah
mengerjakan urusan rumah tangga.

Dan aku, aku juga menggunakan caraku berusaha
mencintai suamiku.

cara saya juga sama seperti ibu, perkawinan saya
sepertinya tengah melangkah ke dalam sebuah cerita,
dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan
perkawinan yang bahagia.

Kesadaran saya membuat saya membuat keputusan
(pilihan) yang sama.

Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu duduk di
sisi suami, menemaninya mendengar musik, dan dari
kejauhan, saat memandangi kain pel di atas lantai
seperti menatapi nasib ibu.

Saya bertanya pada suamiku : apa yang kau butuhkan ?

Aku membutuhkanmu untuk menemaniku mendengar musik,
rumah kotor sedikit tidak apa-apa-lah, nanti saya
carikan pembantu untukmu, dengan begitu kau bisa
menemaniku! ujar suamiku.

Saya kira kamu perlu rumah yang bersih, ada yang
memasak untukmu, ada yang mencuci pakianmu..dan saya
mengatakan sekaligus serentetan hal-hal yang
dibutuhkannya.

Semua itu tidak penting-lah! ujar suamiku. Yang paling
kuharapkan adalah kau bisa lebih sering menemaniku.

Ternyata sia-sia semua pekerjaan yang saya lakukan,
hasilnya benar-benar membuat saya terkejut.

Kami meneruskan menikamti kebutuhan masing-masing, dan
baru saya sadari ternyata dia juga telah banyak
melakukan pekerjaan yang sia-sia, kami memiliki cara
masing-masing bagaimana mencintai, namun, bukannya
cara pihak kedua.

Jalan kebahagiaan

Sejak itu, saya menderetkan sebuah daftar kebutuhan
suami, dan meletakkanya di atas meja buku,

Begitu juga dengan suamiku, dia juga menderetkan
sebuah daftar kebutuhanku.

Puluhan kebutuhan yang panjang lebar dan jelas,
seperti misalnya, waktu senggang menemani pihak kedua
mendengar musik, saling memeluk kalau sempat, setiap
pagi memberi sentuhan selamat jalan bila berangkat.

Beberapa hal cukup mudah dilaksanakan, tapi ada juga
yang cukup sulit, misalnya dengarkan aku, jangan
memberi komentar.

Ini adalah kebutuhan suami. Kalau saya memberinya
usul, dia bilang akan merasa dirinya akan tampak
seperti orang bodoh.

Menurutku, ini benar-benar masalah gengsi laki-laki.

Saya juga meniru suami tidak memberikan usul, kecuali
dia bertanya pada saya, kalau tidak saya hanya boleh
mendengar dengan serius, menurut sampai tuntas,
demikian juga ketika salah jalan.

Bagi saya ini benar-benar sebuah jalan yang sulit
dipelajari, namun, jauh lebih santai daripada
mengepel, dan dalam kepuasan kebutuhan kami ini,
perkawinan yang kami jalani juga kian hari semakin
penuh daya hidup.

Saat saya lelah, saya memilih beberapa hal yang
gampang dikerjakan, misalnya menyetel musik ringan,
dan kalau lagi segar bugar merancang perjalanan keluar
kota .

Menariknya, pergi ke taman flora adalah hal bersama
dan kebutuhan kami, setiap ada pertikaian, selalu
pergi ke taman flora, dan selalu bisa menghibur
gejolak hati masing-masing.

Sebenarnya, kami saling mengenal dan mencintai juga
dikarenakan kesukaan kami pada taman flora, lalu
bersama kita menapak ke tirai merah perkawinan,
kembali ke taman bisa kembali ke dalam suasana hati
yang saling mencintai bertahun-tahun silam.

Bertanya pada pihak kedua : apa yang kau inginkan,
kata-kata ini telah menghidupkan sebuah jalan
kebahagiaan lain dalam perkawinan. Keduanya akhirnya
melangkah ke jalan bahagia.

Kini, saya tahu kenapa perkawinan ayah ibu tidak bisa
bahagia, mereka terlalu bersikeras menggunakan cara
sendiri dalam mencintai pihak kedua, bukan mencintai
pasangannya dengan cara pihak kedua.

Diri sendiri lelahnya setengah mati, namun, pihak
kedua tidak dapat merasakannya, akhirnya ketika
menghadapi penantian perkawinan, hati ini juga sudah
kecewa dan hancur.

Karena Tuhan telah menciptakan perkawinan, maka
menurut saya, setiap orang pantas dan layak memiliki
sebuah perkawinan yang bahagia, asalkan cara yang kita
pakai itu tepat, menjadi orang yang dibutuhkan pihak
kedua! Bukannya memberi atas keinginan kita sendiri,
perkawinan yang baik, pasti dapat diharapkan.

HAVE A NICE DAY ALL...... MAY GOD BLESS U....Amiiin.

from : LUQY