Senin, Juni 21, 2010

DI BAWAH POHON KUPU-KUPU

Jika hanya pohon, mungkin hanya sedikit peduliku. Tapi di depanku sekarang adalah sebentuk pohon tegak yang ranting-rantingnya dikelilingi kupu-kupu. Jika dia tak kenal aku mungkin memori ini juga tak mengenangnya. Namun, di sini masih terpotret rupanya, jelas sekali.

Kusentuh kulitnya yang keras, terkelupas, tapi hidup. Seperti hatiku dulu yang mau lapuk. Aku pernah tergeletak di sini, di atas pasir yang merah karena darah. Saat itu kuberharap air laut kan menyeret tubuhku menjauh. Di bibir pantai itu aku membayangkan seekor hiu yang mungkin berminat memakan tubuhku.