Rabu, April 13, 2011

PIANO SENJA

Sosok itu tak pernah berubah. Masih saja menusuk hatiku dengan kata-katanya yang lembut. Masih saja menatapku sehangat matahari di balik jendelanya yang nampak kemerahan.
Aku benci senyumnya. Apa dia tidak tahu kalau setiap kita melangkah di dunia ini pasti ada masalah? Kenapa dia bisa senyum seringan itu? Dia bahkan merasakan music dari tuts-tuts pianonya tanpa beban. Seakan-akan dia diciptakan untuk tidak menderita sama sekali.
Tapi lihat kaki itu. Satu kakinya jelas-jelas hilang ketika mengorbankan dirinya untuk menyelamatkanku dari lindasan sebuah mobil. Harusnya dia membenciku, memakiku, atau apapun yang bisa dilakukan. Aku benci sekali senyumnya yang terlampau manis.
Air mataku meleleh dalam balutan cahaya senja. Kakiku bersimpuh tanda tak kuasa berdiri.
“Kamu kehilangan karirmu karena aku.” Sekarang mulutku melawan perintah.
“Justru aku mendapatkan segalanya. Karena dengan begini aku leluasa meciptakan lagu.” Katanya.
Aku langsung memeluknya bersama basah air mata.
“Kamu pikir ini seni? Hidupmu harusnya lebih indah.”
"Karenamu sudah indah."

6 komentar:

  1. Semua persyaratan sudah terpenuhi sehingga cerpelai ini sudah disahkan sebagai peserta. Terima kasih ... ^_^

    BalasHapus
  2. salam persohiblogan...^^
    ceritanyaa baguuuss..sedih ngebacanyaa..^^
    sudah sai follow kawan..saia tunggu follow backnya ya...di sini...
    http://monggopinarak-miracle.blogspot.com
    dan ini
    http://nickzone-miracle.blogspot.com

    BalasHapus
  3. oke mbak.... salam jugah.....

    okeh, sudah diffolow....

    BalasHapus
  4. Ada banyak "keindahan" dalam dunia ini, dan semoga selalu ada keihkhlasan melepaskan "keindahan" yang tak bisa lagi dimiliki...

    Selamat kontes :D

    BalasHapus
  5. makasi mbak.... met kontes jg y....

    BalasHapus
  6. CEritanya sedih...tp keren...

    http://www.verdantcollectionsbali.blogspot.com/

    BalasHapus